Masalah Central Lock pada Toyota Avanza

 

Sebenarnya penyakit ini sudah lama diderita mobil saya. Kunci mobil tidak mau membuka ketika tombol open pada remote kunci mobil ditekan. Tapi karena masih bisa dibuka secara manual menggunakan anak kunci, maka penyakitnya tidak saya hiraukan hingga hampir setahun lamanya. Faktor malas adalah penyebab utama, di samping keterbatasan waktu dan peralatan. Sempat terpikir ingin membawa ke spesialis alarm dan central lock untuk memperbaikinya, tapi hanya jadi wacana. Tanpa realisasi. Lagi pula, saya bosan mendengar ocehan teknisi yang hanya tahu pasang alat, dan nyuruh ganti ini itu.

Tiba pada suatu waktu, pintu mobil menambah satu masalah lagi, yaitu bunyi berisik “tek tek tek” setiap kali melewati jalan rusak. Seperti bunyi rel power window yang kendor, atau apa lah. Bunyinya cukup mengganggu karena mobil serasa lebih tua dari umurnya. Singkat kata, saya pun memutuskan untuk mengecek apa yang terjadi pada pintu saya.

Maka pada suatu minggu siang yang tenang tanpa kegiatan, saya berkunjung ke rumah sahabat saya, Dodi, yang saya kenal sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Kami bersahabat karena kesamaan hobi dan minat, elektronika dan otomotif. Karena “peralatan tempur” (baca: alat bengkel) Dodi lebih lengkap dari saya, saya putuskan untuk membongkar mobil di rumahnya.

Tanpa basa basi, Dodi langsung memberikan obeng kepada saya ketika ban mobil saya baru menyentuh pekarangan rumahnya. Pintu yang diindikasi menjadi sumber bunyi pun dibongkar. Tidak ada yang aneh. Semua normal, tanpa ada baut lepas, atau rel power window yang kendor. Kecuali speaker yang kurang kuat dibaut ke badan pintu dan crossover yang diletakkan begitu saja tanpa ada pegangan atau baut. Maka kami membuatkan dudukan speaker dan crossover agar tidak goyang dan menimbulkan suara. Masalah bunyi di pintu (saya anggap) sudah selesai.

Iseng-iseng saya teringat masalah kunci pintu yang tidak mau membuka ketika remote ditekan. Maka kami melanjutkan memeriksa pintu pengemudi sebagai central sistem kunci, untuk mencari titik masalah mengapa remote kunci tidak mau membuka kunci, sedangkan kalau mengunci bisa.

Yang pertama kita cek adalah, sistem central lock. Pada dasarnya, central lock dan alarm pada Toyota Avanza adalah dua sistem yang berbeda. Central lock adalah fitur yang diberikan dari pabrikan. Sedangkan alarm dan remote adalah tambahan dari dealer sebagai paket penjualan. Dan akhirnya terhubung menjadi satu sistem.

Cara cek central lock adalah dengan mengunci dan membuka kunci mobil dengan menaik-turunkan tuas kunci yang terdapat dipintu supir. Kalau semua pintu dapat mengunci dan membuka, maka central lock tidak ada masalah. Maka dapat disimpulkan, penyakitnya ada pada sistem alarm dan doorlock yang terkoneksi dengan remote kunci.

Sekedar catatan bagi yang belum tahu, tuas pengunci pada pintu sebenarnya hanya saklar, untuk menggerakkan dinamo berbentuk pistol yang berfungsi seperti kunci slot pada pintu rumah. Pistol ini memiliki input dua kutub. Saat diberi tegangan + dan – maka pistol akan mengunci. Ketika tegangannya kita balik, maka pistol ini akan membuka. Nah, pistol yang terdapat pada setiap pintu terhubung dengan pistol pengunci pada pintu pengemudi sebagai pusat atau central.

Kembali ke masalah, maka kami pun mencari kotak dimana sistem alarm dan doorlock tersimpan. Letaknya ada di bawah dashboard sisi pengemudi. Tanpa pikir panjang, kotak itu pun kami “obrak-abrik” untuk melihat rangkaian elekronikanya. Remote kunci saya tekan tombol kunci dan buka sambil memeriksa rangkaian dengan multitester. Saya fokuskan memeriksa relay yang terdapat pada rangkaian karena kemungkinan besar komponen itu yang rusak. Relay ini sebenarnya adalah sebuah saklar yang digerakkan oleh listrik. Gunanya ya untuk menyalurkan aliran listrik atau memutusnya. Pada rangkaian ini, dibutuhkan dua relay untuk membolak balik polaritas kabel + dan – agar pistol dapat bergerak mengunci dan membuka.

Sebuah relay yang terdapat pada rangkaian doorlock sebenarnya berisi dua relay. Untuk efisiensi maka ukurannya diperkecil dan masuk dalam satu casing. Kami cek masing-masing relay tersebut dengan berulang-ulang untuk memastikan. Ternyata benar, relay yang digunakan mati sebelah.

Setelah yakin komponen relay adalah sumber masalahnya, maka kami menggantinya dengan relay biasa dengan cara men-jumper kabel dari pcb ke relay baru. Perhatikan nilai tegangan spull relay yang tercantum pada spesifikasi relay di badan relay ketika ingin mengganti komponen ini. Pada rangkaian ini nilai relay spull relay adalah 12v, dan saya ganti dengan relay 9v. Tapi jangan diikuti, hal ini cukup riskan. Saya pakai karena hanya relay 9v yang tersedia. Untuk mengakalinya, saya beri dioda sebagai penurun tegangan. Jangan pakai resistor. Karena butuh perhitungan yang lebih rumit, dan tidak hanya tegangan, aruspun akan dibatasi oleh resistor.

Sebelum dibungkus dengan kotaknya, kami coba hubungkan kembali dengan soket di mobil. Saat di coba tekan tombol kunci dan buka, semua berfungsi. Segera kami masukkan lagi kedalam kotak dan memasang kembali ke tempatnya.

Maka selesailah pekerjaan hari ini. Servis pintu dan doorlock sendiri. Saya mulai pukul tiga sore dan selesai jam sepuluh malam. Waktu yang cukup lama untuk memperbaiki hal sepele. Karena kami lebih banyak ngobrol dari pada kerja. Yah, setidaknya masalahnya selesai. Dan puas. Kalau di spesialis power window dan central lock, mungkin saya harus membeli perangkat doorlock dan alarm, karena mana mungkin teknisinya mau membongkar serta mengecek satu-satu komponen di dalam rangkaian doorlock dan alarm. Jawaban umum teknisi power window dan central lock untuk kasus ini adalah: “Ini doorlock-nya sudah rusak Pak, harus ganti”. Capek deh.

Ya, rusak belum tentu harus ganti. Teknisi yang baik selalu memaksimalkan apa yang ada. Bukan hanya menyuruh mengganti dan pasang barang baru.

UPDATE: Masalah pintu bunyi masih muncul meski tidak separah kemarin, buat next posting saja ya. Hahaha, yang penting central lock sudah berfungsi normal.